paradox revolusi


hari hari ini sebel banget nih rasanya, entah apa yang ngebuat hariku begitu suntuk. Bukan semata karena job manajer di sebuah kota yang megang perusahaanku yang ga becus, tapi lebih dari itu. Ku merasakan kejumudan dari tiap paradox-paradox nilai revolusi yang saat ini kujalanin. kuhanya bisa mrasakan mungkin, inilah ujian Allah kepadaku.

bukan salah siapapun, ketika kumreasakan argumentasi argumentasi dari paradigma revolusi itu mengalir dalam diskusi kami. Namun kumerasakan ternyata, aku jumud. Oh Tuhan apakah aku sekedr berpuas diri terhadap jalan revolusi yang telah kuraih. Atau sudah semestinya aku merenung dan mengevluasi diri tiap kata dan revolusi yang kuraih.

Tuhan... aku merasakan kejumudan, ketika aku menyaksikan kehancuran saudara2ku.
Tuhan... aku merasakan kelelahan, tiap peristiwa kutakmampu merubahnya.
Tuhan.. kumerasa gila, sekedar terpuaskan dari doktrin revolusi yang kuemban.

Kemanakah ku menggelayutkan kakiku menapaki jalan revolusi ini. Kemanakah keberanian dan semangatku yang senantiasa membakar dan menebar benih benih revolusi.

Tidak ada komentar: